http://www.cursors-4u.com/cursor/2013/03/01/firefly-pointer.html

makalah media pembelajaran






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengansegala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik disekolah. Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perllu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar.

B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1.      Apa itu media pembelajaran?
2.      Bagaimana karakteristik dari beberapa macam media pembelajaran ?
C.    Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dengan adanya makalah ini, yakni:
1.      Dapat mengetahui apa itu media pembelajaran.
2.      Dapat mengetahui macam-macam dari media pembelajaran dan karakteristiknya.
              
BAB II
ISI
A.    HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Media Pembelajaran.
Pengertian media pembelajaran ditinjau dari aspek pengertian bahasa, kata media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan sebagai “antara’ atau “sedang”[1]. Jadi media secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Assosiasion of Education and Comunication Technology / AECT) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Menurutnya, media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran, dapat mempengaruhi efektifitas program instructional.[2]
Media pembelajaran merupakan perantara dalam pembelajaran, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber sumber belajar agar menjadi proses belajar. Seperti menurut Yudhi Munadi media pembelajaran adalah: Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.[3] Selain itu Sementara itu menurut AECT seperti yang dikutip oleh Rahadi, Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan.[4]
Menurut National Education Association (NEA) dalam Angkowo mengungkapkan bahwa “Media pembelajaran sebagai bentuk bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual serta peralatannya.[5]Miarso memaknai media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.[6]
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar dengan desain yang disesuaikan untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dengan efektif dan efisien.
2.      Kedudukan Media Pembelajaran
            Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting. Dan kedudukan media yang telah menjadi bagian integral ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam memilih dan mendesain media yang sesuai. [7] Berikut bagan yang menjelaskan kedudukan media dalam pembelajaran :


 






Gambar : 2.1. Kedudukan media dalam Pembelajaran
            Dalam proses pembelajaran antara materi, guru, strategi dan media serta siswa menjadi ragkaian mutual yang saling mempengaruhi sesuai kedudukan masing-masing. Kolaborasi antara meteri pelajaran, strategi, siswa dan guru syarat penting dalam penerapan media pembelajaran. Sebagus apapun media yang digunakan tanpa didukung metode yang tepat dan guru yang terampil menggunakan media.Pastilah media tersebut tidak efektif.[8]
3.      Fungsi Media pembelajaran
              Menurut Benni Agus Pribadi dalam Fatah Syukur, Media pembelajaran berfungsi sebagai berikut : a). Membantu memudahkan belajar  bagi siswa dan juga memudahkan proses pembelajaran bagi guru.b). Memberikan pengalaman nyata (abstrak menjadi konkrit). c). Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan). d). Semua indera siswa dapat diaktifkan. e). Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.[9]
              Sementara Levie dan Lent mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu a). Fungsi atensi, b) Fungsi afektif, c). Fungsi Kognitif dan d). Fungsi kompesantoris.[10] Kemudian menurut Derek Rowntree dalam Rohani, media pembelajaran itu berfungsi sebagai : a). Membangkitkan motivasi belajar, b). Mengulang apa yang dipelajari, c). Menyediakan stimulus belajar, d). Mengaktifkan respon siswa, e). Memberikan balikan dengan segera, dan f).Menggalakan latihan yang serasi.[11]
              Sedangkan menurut Mcknow, ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu: a) Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada instructional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan peserta didik, b). Membangkitkan motivasi belajar siswa, c). Memberikan kejelasan (clarification), d). Memberikan rangsangan (Stimulation). [12]. Selanjutnya Sudarsono Sudirjo dan Eveline Siregar, berpendapat bahwa media pembelajaran mempunyai dua fungsi, yaitu : fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids), berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa, dan fungsi komunikasi, yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media tersebut dan dengan demikian merupakan sumber belajar yang penting.[13]
              Dari berbagai fungsi media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau untuk menunjang keberhasilan pembelajaran  karena guru dapat mudah untuk menuntaskan materi pembelajaran dan siswa juga dapat dengan mudah memahami secara jelas materi pembelajaran yang disampaikan guru.
4.      Manfaat Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran.  Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.  Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.[14] Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.  Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu[15] :
a)      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
b)      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
c)      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d)     Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
e)      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa .
f)       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
g)      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
h)      Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain.  Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut[16] :
a)      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b)      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c)      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
d)     Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.  Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
5.      Klasifikasi Media Pembelajaran.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar [17] :
1)      Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
a.       Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)
b.      Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
c.       Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
d.      Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
e.       Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
f.       Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)
2)      Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
3)      Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).


4)      Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program radio.
5)      Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno
 Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik  ganda, misalnya film dan TV. Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi:  (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP. Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.
Pada dasarnya, media pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan bentuk. Media ini dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan pembuatannya.
Munculnya pengaruh sistem approach dalam dunia pendidikan mendorong munculnya gagasan bahwa media adalah satu bagian integral dalam proses instruksional dunia pendidikan. Media instruksional pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu media yang dimanfaatkan. Artinya media yang biasanya dibuat secara komersial dan terdapat dipasaran. Kita tinggal memilih dan memakai serta memanfaatkannya. Misalnya radio, tape recorder, televisi, OHP, LCD, dan lain-lain. Media yang dirancang atau “media by design”. Media ini harus dipersiapkan, dibuat, dan dikembangkan sendiri. Misalnya chart, gambar-gambar, bagan, dan lain-lain.
Media pembelajaran bahasa secara umum dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu berupa media elektronik dan media nonelektronik. Menurut Suyanto, media pembelajaran bahasa dibagi dalam tiga kategori besar. Diantaranya adalah sebagai berikut.
6)      Media Berdasarkan Jenisnya
Dilihat dari segi jenisnya, media pembelajaran ada tiga macam. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Media Audio (Auditif)
Media audio adalah media yang bentuk sarana penyampai, pembawa, dan pengantar pesannya ditangkap melalui indra pendengar. Diantara media audio ini adalah televisi, radio, MP3, tape recorder, piringan hitam, dan lain-lain.
b.   Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Artinya, media ini terfokus hanya pada pancaindra penglihatan. Jenis media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip film berangkai), slide (dilm bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula jenis media yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak, seperti hanya film bisu dan film kartun.
c.    Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media  yang mempunyai unsur suara dan gambar. Artinya, media ini didapatkan dari hasil penggabungan antara audio dan visual. Media jenis audiovisual dibagi kedalam dua bagian, diantaranya adalah audiovisual Diam : film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak suara.. audiovisual Gerak : film suara dan video-cassette.
7)      Media Berdasarkan Daya Liputnya
Dilihat dari aspek daya liputnya, media pembelajaran dibagi tiga. Diantaranya adalah sebagai berikut.
a.    Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas pada tempay dan ruang. Contoh : televisi dan radio.
b.    Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Dalam penggunaannya, menggunakan ruang dan tempat yang tertutup dan gelap. Contoh : film, sound, slide, dan film rangkai.
c.    Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Yang termasuk dalam dalam jenis media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
8). Media Berdasarkan Bahan Pembuatannya
a.    Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya terjangkau atau murah. Selain itu, media ini juga mudah dibuat dan gampang digunakan.
b.    Media kompleks. Bahan dan alat pembuatannya tergolong sulit diperoleh, dan harganya juga cukup mahal. Selain itu, memerlukan keterampilan yang memadai untuk menggunakan media jenis ini.
Berikut ini merupakan pembagian media pembelajaran secara umum. Diantaranya adalah:
1.    Media Audio (al-wasail al-sam’iyah)
2.    Media Visual (al-wasail al-bashariyyah)
3.    Media Audio Visual (al-wasail al-sam’iyyah al-bashariyyah)
4.    Media Interaktif atau multimedia pembelajaran interaktif.
5.    Media berbasis web.
Berdasarkan pengembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1.    Teknologi Cetak. Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanik atau fotografis.
2.    Teknologi Audio-Visual. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanik dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Seperti proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.
3.    Teknologi Berbasis Komputer. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Media ini menyimpan materi/informasi dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.
4.    Teknologi Gabungan. Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
B.     Karakteristik Media Pembelajaran
Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun non fisik. Masing-masing media melekat pada setiap jenis media tersebut.[18] Munandhi membagi media menjadi empat macam, yaitu suara (audio), media bentuk visual, media audio visual dan multimedia.[19]
1.      Media Audio
Media Audio Menurut sadiman adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar – mengajar.[20]
Karakteristik media pembelajaran yang menjadi fokus pembahasan adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indera pendengaran. Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun nonverbal (bunyi-bunyiian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dll). Karakteristik lainnya akan diuraikan dengan menjelaskan kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:
a)      Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas.
b)      Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar,
c)      Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu.
d)     Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa, laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening.
e)      Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar (back sound) dan efek suara (sound effect)
f)       Dapat menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru-guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil observasi dan penelitian,
g)      Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas, sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan demikian dapat memberikan suasan kesegaran (immediciacy) pada sebagian besar topik yang dibahas.
Di samping kelebihan-kelebihan di atas, media audio pun memiliki keterbatasan atau kekurangan. Kekurangan media audio yang mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication). Di samping itu, penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari kelima indera kita mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang belajar.[21]
Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif.
a)      Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan atau pembedaan rangsang audio yang relevan.
b)      Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal.
c)      Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara narrator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh yang baik dari teknik ini.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat kita akan membuat program naskah audio yaitu pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak hanya bagi satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sudah dikenal umum dan mudah dimengerti. Musik, ada beberapa jenis musik yang digunakan dalam program audio:
a)      Musik tema adalah musik yang menggambarkan watak/situasi tertentu suatu program.
b)      Musik transisi adalah musik penghubung dua adegan.
c)      Musik latar adalah musik yang digunakan untuk mengiringi percakapan atau pembacaan teks, yakni sebagai pemberi variasi, memberi tekanan, memberikan nuansa dan yang terpenting menggugah emosi pendengaran.
d)     Musik suara adalah musik yang digunakan untuk memberi tekana atau kejutan dalam waktu yang sangat singkat dan pada waktu yang tepat.
e)      Daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit dan untuk anak-anak 15 s/d 25 menit.
Di dalam penulisa naskah program audio sering menggunakan beberapa istilah yaitu Announcer (ANN), Narator (NAR), Musik (background, suasana, tema, transisi, bridge), Sound effect (FX), Fade in,  Fade out, Off mike, Cross fade, Musik : in – up – down – out, Musik : in – up – down – under.
Media Audio terdapat beberapa jenis peralatan media audio yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu :
a.       Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar.Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

b.      Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset.Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.
c.       Cassette Tape Recorder.
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat.Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal.Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal. Kelebihan dari cassette tape recorder yakni memiliki fungsi ganda yang efektif, cepat dan praktis, dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara, digunakan sewaktu-waktu, mudah diperbanyak/direproduksi, mudah menggunakan. Sedangkan keterbatasannya adalah rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja, komunikasi hanya satu arah saja, pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas,tidak memiliki jangkauan yang luas.
d.      Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser.Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data  yang dikenal sebagai CD-ROM. Beberapa kelebihan CD, yaitu dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameternya, CD dapat tahan dalam penggunaan berulang, Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi, Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.
e.       Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi.Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh.Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas. [22]
f.       MP3
Mp3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, mp3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingka dengan CD audio. Alat untuk memutar mp3 adalah mp3 player. Selain itu mp3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merek dari seranagkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan, dan dipasarkan oleh Apple computer.
g.      Audio digital (WAV)
WAV atau waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. Perangkat yang diperluhkan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.[23]
2.      Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual yakni pesan verbal dan nonverbal. Menurut Daryanto media visual artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bias dinikmati lewat panca indera mata.[24] Secara garis besar unsur-unsur yang derdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna dan tekstur.
            Karakteristik media visual suatu hal yang harus diperhatikan dalam penentuan media pembelajaran yang akan digunakan, karena suatu pemelihan media pembelajaran yang tepat adalah media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dari situasi belajar tersebut sehingga kita perlu mengetahui apa karakteristik dari media visual. Dalam media visual karakteristiknya terdepat pesan visual, penyalur pesan visual verbal, nonverbal dan grafis serta benda asli dan benda tiruan.
1)      Pesan Visual
a.       Gambar
Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan dan photo. Pertama, sketsa atau bisa disebut juga sebagai gambar garis (stick figure), yakni gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek tanpa detail. Kedua, lukisan merupakan gambar hasil representasi simbolis dan artistik seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi.  Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didaptkan, dikatakan penting karena pesan visual yang ada pada gambar dapat menggantikan kata verbal, mengkonkrtikan yang abstak, dan mengatasi pemgamatan manusia. Karakteristik media visal yang pesan visualnya berupa gambar dapat membuat orang menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas dan kekuatan gambar terletak pada kenyataan bahwa sebagian besar orang pada dasarnya pemikir visual.
b.      Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan grafis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.Grafik sebagai penyajian kembali data yang berupa angka-angka dalam bentuk visual simbolis.Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan.[25]
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Sebagai media pendidikan yang baik, media grafik harus mampu memenuhi beberapa kriteria-kriteria, diantaranya[26] adalah jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas, hanya menyajikan satu ide setiap grafik, ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya, warna yang digunakan kontras dan harmonis, berjudul dan ringkas, sederhana (simplicity), mudah dibaca (legibility), praktis, mudah (manageability), menggambarkan kenyataan (realisme), menarik (attractiveness), Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropriateness). Ada beberapa jenis grafik yang dapat kita gunakan diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lengkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs).[27]
c.       Diagram
Sebagai suatu gambar yang sedrhana yang menggunkan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukan hubungan yang ada antara komponen dan sifat-sifat proses yang ada disitu. Kriteria diagram yang baik untuk dijadkan sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut : a) Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu. b) Cukup besar dan ditempatkan secara strategis dan c) Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah. Diagram sering juga digunakan untuk menerangkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagaian yang lain
d.      Bagan
Suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubunganhubungan penting.
Seperti halnya media grafis yang lain, Bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Sebagai media yang baik, bagan harusla dapat dimengerti anak, sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit dan diganti pada waktu tertentu agar selain tetap termasa juga tak kehilangan daya tarik. Secara garis besar began ini terbagi atas empat macam, yakni began organisasi, began arus, began pohon dan began proses.

e.       Peta
Peta adalah gambar permukaan bumi atau sebagian daripadanya. Sebenarnya peta bisa disebut juga sabagai began. Secara langsung atau tidak langsung peta mengungkapkan sangat banyak informasi seperti lokasi suatu daerah, luasnya dan bentuknya dll. Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Alasan kenapa peta dipakai sebagai media dalam pembelajaran yaitu memungkinkan siswa mengerti tentang suatu posisi daerah, dapat merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis dan memungkinkan siswa memperoleh gamabaran tentangimigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tunbuhan dan kehidupan hewan serta bentuk muka bumi sebenarnya.[28]
2)      Penyalur pesan visual verbal, nonverbal dan grafis.
a.       Buku dan Modul
Buku adalah media pembelajaran yang dijadikan sebagai sumber belajar yang dibuat untuk keperluan umum. Dilihat dari segi penyajian pesannya, buku cenderung informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang luas dan umum. Oleh karena itu proses komunikasi yang berlangsung menjadi satu arah dan pembacanya cenderung pasif.
Modul merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain dan dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri.
b.      Komik
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media informatif dan edukatif [29]. Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun dan memilki urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi ia dilengkapi dengan bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan dimaksud.

c.       Majalah dan Jurnal
Majalah adalah media yang memberikan pesan/ informasi yang secara actual, dalam konteks pendidikan disekoah, untuk memacu kreativitas para siswa dan menampilkan media berupa media cetak yang menarik. Disamping itu jurnal pun dapat mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kreatif dan tidak membosankan, tugas utama jurnal adalah memuat hasil pemikiran dan penelitian dari sivitas akademika sebuah lembaga pendidikan.
d.      Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok. Poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas.
Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang untuk membeli produk baru darei sesuatu perusahaan, untuk mengikuti program keluarga berencana atau untuk menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster. Kriteria poster yang baik hendaklah,sederhana, menyajikan satu ide dan untuk mencapai suatu tujuan yang pokok, berwarna, slogannya ringkas dan jitu, tulisannya jelas, motif dan disain bervariasi.
e.       Papan visual
Papan visual adalah penyalur pesan yang bisa berupa pesan visual. Papan adalah media yang sering ada dalam kelas pembelajaran, papan visual ini memilki banyak beberapa ragam yakni papan tulis, papan magnetik, papan lembar balik, papan bulletin, papan flannel, papan peragaan atau papan display.
3)      Benda asli atau benda tiruan (model)
Benda asli adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Kemudian benda tiruan adalah wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.Penggunaan model atau prototype dalam pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realita, baik keterbatasan karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau.Misalnya, untuk mempelajari letak geografis di planet bumi diperlukan model berupa globe.
Dari pemaparan diatas kita bisa melihat karakteristik media visual dari pesan visual nya, penyalur media visual yang berupa verbal, non verbal dan grafis serta karakteristik dari benda yang digunakan sebagai media pembelajaran.
3.      Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.[30]
Menurut Arsyad mengemukakan bahwa media audio visual memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Mereka biasanya bersifat linear. b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis. c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya. d. Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak. e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. f. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.[31]
Adapun macam-macam media audiovisual seperti film gerak bersuara, video dan televisi, berikut karakteristik dari macam- macam media audiovisual.
1)      Film Gerak Bersuara
a.       Karakteristik Film
Media audiovisual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi, dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran.
Film adalah alat yang ampuh sekali di tangan orang yang mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu maksud terutama sekali terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang memang lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibanding aspek rasionalitasnya.
Dilihat dari indera yang terlibat, film adalah alat komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Manfaat dan karakteristik lainnya dari media film dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, diantaranya adalah:
a)      Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
b)      Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
c)      Film dapat membawa anak dari satu negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
d)     Film yang dapat diulangi bila perlu menambah kejelasan
e)      Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
f)       Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
g)      Mengembangkan imajinasi peserta didik
h)      Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik
i)        Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang
j)        Film sangat baik menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu keterampilan, dan lain-lain.
k)      Semua peserta didik dapat belajar dari film, baik yang pandai maupun yang kurang pandai. 
l)        Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, ia pun tidak lepas dari kelemahannya. Sama dengan media visual dan media audio, media audiovisual terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembang materi tersebut. Di samping itu, pemanfaatan film untuk pendidikan dan pembelajaran, di negara kita ini masih sangat sedikit, karena memang film dianggap memakan biaya tinggi.
2)      Karakteristik Video
Karakteristik video banyak kemiripannya dengan media film, di antarannya adalah:
a)      Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b)      Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
c)      Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
d)     Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
e)      Mengembangkan imajinasi peserta didik.
f)       Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.
g)      Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang.
h)      Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan siswa.
i)        Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai.
j)        Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
k)      Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.
Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, ia pun tidak lepas dari kelemahannya, yakni media ini terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembang materi tersebut. Dilihat dari ketersediaannya, masih sedikit sekali video di pasaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran disekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.
3)      Karakteristik Televisi
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi adegan disertai komentar penyiarnya.
Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:
a)      Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
b)      Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
c)      Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
d)     Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak seg.. yang beraneka ragam.
e)      Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
f)       Menarik minat anak.
g)      Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun inservice training.
h)      Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.
Adapun kelemahan-kelemahan TV sebagai media pengajaran, sama halnya yang terjadi pada film, yakni TV terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. Kekurangan lainnya, yang mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
Apabila pembelajaran melalui televisi dilakukan dengan  cara siaran langsung, maka yang pasti akan terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran pembelajaran di televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah. Dari sifatnya yang sentralistik  ini, guru di sekolah sulit untuk mengontrol proses penyampaian pesannya.
4.      Multimedia
Multimedia adalah Media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Menurut Turban, Multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi dari komputer dan video. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar[32].
Multimedia terbagi dua kategori: Multimedia linear, dan Multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya televisi dan film. Sedangkan Multimedia interaktif adalah Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol seperti berbasis komputer yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh Multimedia interaktif adalah: Multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
Karakteristik multimedia pembelajaran adalah memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: a) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. b) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. c)  Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. d) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.[33]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Media pembelajaran adalah media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar dengan desain yang disesuaikan untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dengan efektif dan efisien. Kedudukan nya sebagai peran penting yang mempengaruhi kemampuan guru dalam memilih dan mendesain media yang sesuai KBM. Fungsi Media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau untuk menunjang keberhasilan pembelajaran  karena guru dapat mudah untuk menuntaskan materi pembelajaran dan siswa juga dapat dengan mudah memahami secara jelas materi pembelajaran yang disampaikan guru.
2.      Karakteristik media pembelajaran sesuai dengan jenisnya yaitu:
Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto, alam sekitar dan sebagainya.
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran.
Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.
Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK dan komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo. R.D. (2004). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Indonesia PT             Grasindo.

Arif. (1990) . Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

Azhar Arsyad. (2007). Media Pembelajaran.  Jakarta :  Raja Grafindo Persada.

Efraim Turban et al. Introduction to Information Technology. 2nd Edition.John

Miarso  Yusuf Hadi. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta :        Kencana Prenada Media Group

Munadi Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. sebuah pendekatan baru. Ciputat:    Gaung Persada Press.

Musfiqon. (2012). Pengembangan media dan sumber pembelajaran. Jakarta:         PT Prestasi Pustakarya.

Rahadi. A (2003) . Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sadiman Arief. R. Raharjo dkk. (2008).Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja          Grafindo.

http://aliakaluri.blogspot.co.id/2017/05/karakteristik-media-visual-dan-jenis.html
http://belajarpsikologi.com/klasifikasi-media-pembelajaran/
http://fatma-waty.blogspot.co.id/2012/12/karakteristik-media-audio.html
http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
https://teknologipendidikan4ablog.wordpress.com/2016/04/19/pengertian-media-   audio-visual-dalam-pembelajaran-teknologi-pendidikan/


[1] Munadi, Media Pembelajaran:  Studi Pendekatan Baru, (Ciputat : Gaung Persada Press, 2008), h. 6.
[2] Ibid.h.26-27
[3]Yudhi Munadi. Media Pembelajaran, sebuah pendekatan baru. (Ciputat: Gaung Persada Press.2008). h 8.
[4] A. Rahadi. Media Pembelajaran. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003) h.8
[5]R.D Angkowo. Optimalisasi Media Pembelajaran. (Jakarta : Indonesia PT Grasindo) h.10
[6] Yusuf Hadi Miarso. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011) h. 458
[7] Musfiqon,Pengembangan media dan sumber pembelajaran (PT Prestasi Pustakarya Jakarta 2012). h.36
[8] Ibid.h.37
[9] Ibid.h.33
[10] Ibid.h.33
[11] Ibid,h.34
[12] Ibid.h.34
[13] Ibid.h.35
[14] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.  (Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2007). h. 5
[15] Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 17
[16] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.  (Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2007), h.27
[17] http://belajarpsikologi.com/klasifikasi-media-pembelajaran/
[18] Musfiqon,Pengembangan media dan sumber pembelajaran (PT Prestasi Pustakarya Jakarta 2012), h.70
[19] Yudhi Munandi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Press Gaung persada, 2008), h. 54
[20] http://irmaindri81.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-audio-dalam-pembelajaran.html
[21] Yudhi Munandi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Press Gaung persada, 2008), h. 65
[22] http://fatma-waty.blogspot.co.id/2012/12/karakteristik-media-audio.html
[23] http://irmaindri81.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-audio-dalam-pembelajaran.html
[24] http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
[25] http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
[26] Arief Sadiman, R. Raharjo dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2008). h.35-41
[27] http://aliakaluri.blogspot.co.id/2017/05/karakteristik-media-visual-dan-jenis.html
[28] Arief Sadiman, R. Raharjo dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2008.) h. 48
[29] Arif, Media Pendidikan, (Jakarta: CV Rajawali, 1990). h. 32.
[30] https://teknologipendidikan4ablog.wordpress.com/2016/04/19/pengertian-media-audio-visual-dalam-pembelajaran-teknologi-pendidikan/
[31] Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. Media Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grofindo Persada, 2007) h. 31
[32] Efraim Turban et al. Introduction to Information Technology, 2nd Edition.(John
Wiley & Sons, Inc., USA. 2003) H.32.
[33] http://stmemey.blogspot.co.id/2012/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Platform Merdeka Mengajar Untuk Merdeka Belajar

  Platform Merdeka Mengajar  Untuk Merdeka Belajar Platform Merdeka Mengajar dipersembahkan untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan...