BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Media
pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam Kegiatan Belajar
Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,
antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari
media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Harapan yang
tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang
disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah
yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik
bukan hanya sebagai individu dengansegala keunikannya, tetapi mereka juga
sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada
tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual,
psikologis, dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar
permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik
disekolah. Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas
dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah
sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan
pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perllu terjadi,
karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apa
itu media pembelajaran?
2. Bagaimana
karakteristik dari beberapa macam media pembelajaran ?
C. Tujuan
Tujuan
yang akan dicapai dengan adanya makalah ini, yakni:
1. Dapat
mengetahui apa itu media pembelajaran.
2. Dapat
mengetahui macam-macam dari media pembelajaran dan karakteristiknya.
BAB II
ISI
A.
HAKIKAT
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Pengertian
Media Pembelajaran.
Pengertian media pembelajaran
ditinjau dari aspek pengertian bahasa, kata media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah. Dalam bahasa
Indonesia kata medium diartikan
sebagai “antara’ atau “sedang”[1].
Jadi media secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Assosiasion
of Education and Comunication Technology / AECT) di Amerika membatasi media
sebagai segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran
informasi. Sedangkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang
berbeda. Menurutnya, media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan
baik dalam kegiatan pembelajaran, dapat mempengaruhi efektifitas program
instructional.[2]
Media pembelajaran merupakan perantara dalam
pembelajaran, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi
sumber sumber belajar agar menjadi proses belajar. Seperti menurut Yudhi Munadi
media pembelajaran adalah: Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.[3]
Selain itu Sementara itu menurut AECT seperti yang dikutip oleh Rahadi, Media
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan.[4]
Menurut National
Education Association (NEA) dalam Angkowo mengungkapkan bahwa “Media
pembelajaran sebagai bentuk bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual serta
peralatannya.[5]Miarso
memaknai media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong proses belajar yang disengaja,
bertujuan, dan terkendali.[6]
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
pengertian media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar dengan desain yang
disesuaikan untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dengan
efektif dan efisien.
2. Kedudukan
Media Pembelajaran
Kedudukan
media dalam pembelajaran sangat penting. Dan kedudukan media yang telah menjadi
bagian integral ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam memilih dan
mendesain media yang sesuai. [7]
Berikut bagan yang menjelaskan kedudukan media dalam pembelajaran :
Gambar : 2.1. Kedudukan media dalam Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran antara materi, guru, strategi dan media serta siswa menjadi
ragkaian mutual yang saling mempengaruhi sesuai kedudukan masing-masing.
Kolaborasi antara meteri pelajaran, strategi, siswa dan guru syarat penting
dalam penerapan media pembelajaran. Sebagus apapun media yang digunakan tanpa
didukung metode yang tepat dan guru yang terampil menggunakan media.Pastilah
media tersebut tidak efektif.[8]
3.
Fungsi
Media pembelajaran
Menurut
Benni Agus Pribadi dalam Fatah Syukur, Media pembelajaran berfungsi sebagai
berikut : a). Membantu memudahkan belajar
bagi siswa dan juga memudahkan proses pembelajaran bagi guru.b).
Memberikan pengalaman nyata (abstrak menjadi konkrit). c). Menarik perhatian
siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan). d). Semua indera
siswa dapat diaktifkan. e). Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.[9]
Sementara
Levie dan Lent mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,
yaitu a). Fungsi atensi, b) Fungsi afektif, c). Fungsi Kognitif dan d). Fungsi
kompesantoris.[10]
Kemudian menurut Derek Rowntree dalam Rohani, media pembelajaran itu berfungsi
sebagai : a). Membangkitkan motivasi belajar, b). Mengulang apa yang dipelajari,
c). Menyediakan stimulus belajar, d). Mengaktifkan respon siswa, e). Memberikan
balikan dengan segera, dan f).Menggalakan latihan yang serasi.[11]
Sedangkan
menurut Mcknow, ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu: a) Mengubah titik
berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada
instructional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan
peserta didik, b). Membangkitkan motivasi belajar siswa, c). Memberikan
kejelasan (clarification), d).
Memberikan rangsangan (Stimulation). [12].
Selanjutnya Sudarsono Sudirjo dan Eveline Siregar, berpendapat bahwa media
pembelajaran mempunyai dua fungsi, yaitu : fungsi AVA (Audiovisual Aids atau
Teaching Aids), berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkrit kepada
siswa, dan fungsi komunikasi, yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi
antara siswa dengan media tersebut dan dengan demikian merupakan sumber belajar
yang penting.[13]
Dari
berbagai fungsi media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran karena guru dapat mudah
untuk menuntaskan materi pembelajaran dan siswa juga dapat dengan mudah
memahami secara jelas materi pembelajaran yang disampaikan guru.
4.
Manfaat
Media Pembelajaran
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas
dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian,
dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik
(1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa.[14]
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih
rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media
dalam pembelajaran yaitu[15]
:
a) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
b) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
c) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d) Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
e) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa .
f) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja.
g) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi
dan proses belajar.
h) Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain
beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut,
tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang
lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut[16] :
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang
dan waktu.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.
5.
Klasifikasi
Media Pembelajaran.
Berbagai cara dapat
dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk
informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media
penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi
media ini dapat
menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan,
bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar [17] :
1)
Klasifikasi media
pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar
menurut Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
a.
Pesan
(Apa informasi yang ditransmisikan?)
b.
Orang
(Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
c.
Bahan
(Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
d.
Alat
(Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
e.
Teknik
(Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
f.
Lingkungan/Latar
(Di mana ditransmisikan?)
2)
Klasifikasi media
pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz,
mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa
gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan
antara media siar (telecommunication) dan
media rekam (recording).
Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8
kategori: 1)
media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi
gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7)
media audio, dan 8) media cetak.
3)
Klasifikasi media
pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i
membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media
grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga
dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi,
misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
4)
Klasifikasi media
pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas
media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman
dari benda asli (reliefe experience),
misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe
experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word
only), misalnya buku dan program radio.
5)
Klasifikasi media
pembelajaran menurut Soeparno
Klasifikasi media
berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki
karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik
ganda, misalnya film dan TV. Klasifikasi media berdasarkan dimensi
presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi
sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat
presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu,
misalnya OHP. Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi
(a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan
belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu
media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.
Pada dasarnya, media
pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan bentuk. Media ini dapat dilihat
dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan pembuatannya.
Munculnya pengaruh sistem approach dalam dunia pendidikan
mendorong munculnya gagasan bahwa media adalah satu bagian integral dalam
proses instruksional dunia pendidikan. Media instruksional pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu media yang dimanfaatkan. Artinya media yang
biasanya dibuat secara komersial dan terdapat dipasaran. Kita tinggal memilih
dan memakai serta memanfaatkannya. Misalnya radio, tape recorder, televisi, OHP, LCD, dan lain-lain. Media yang
dirancang atau “media by design”.
Media ini harus dipersiapkan, dibuat, dan dikembangkan sendiri. Misalnya chart, gambar-gambar, bagan, dan
lain-lain.
Media pembelajaran bahasa
secara umum dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu berupa media
elektronik dan media nonelektronik. Menurut Suyanto, media pembelajaran bahasa
dibagi dalam tiga kategori besar. Diantaranya adalah sebagai berikut.
6)
Media Berdasarkan Jenisnya
Dilihat dari segi jenisnya, media
pembelajaran ada tiga macam. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Media Audio (Auditif)
Media audio adalah media
yang bentuk sarana penyampai, pembawa, dan pengantar pesannya ditangkap melalui
indra pendengar. Diantara media audio ini adalah televisi, radio, MP3, tape
recorder, piringan hitam, dan lain-lain.
b. Media Visual
Media visual adalah media
yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Artinya, media ini terfokus hanya
pada pancaindra penglihatan. Jenis media visual ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip film
berangkai), slide (dilm
bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula jenis media yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak, seperti hanya film bisu dan film
kartun.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Artinya, media ini
didapatkan dari hasil penggabungan antara audio dan visual. Media jenis
audiovisual dibagi kedalam dua bagian, diantaranya adalah audiovisual Diam :
film bingkai suara (sound slide), film
rangkai suara, dan cetak suara.. audiovisual Gerak : film suara dan video-cassette.
7)
Media Berdasarkan Daya Liputnya
Dilihat dari aspek daya
liputnya, media pembelajaran dibagi tiga. Diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Media dengan daya liput luas dan serentak.
Penggunaan media ini tidak terbatas pada tempay dan ruang. Contoh : televisi
dan radio.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh
ruang dan tempat. Dalam penggunaannya, menggunakan ruang dan tempat yang
tertutup dan gelap. Contoh : film, sound, slide, dan film rangkai.
c. Media untuk pengajaran individual.
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Yang termasuk dalam dalam
jenis media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
8). Media Berdasarkan Bahan
Pembuatannya
a. Media sederhana. Media ini bahan
dasarnya mudah diperoleh dan harganya terjangkau atau murah. Selain itu, media
ini juga mudah dibuat dan gampang digunakan.
b. Media kompleks. Bahan dan alat
pembuatannya tergolong sulit diperoleh, dan harganya juga cukup mahal. Selain
itu, memerlukan keterampilan yang memadai untuk menggunakan media jenis ini.
Berikut ini merupakan pembagian media
pembelajaran secara umum. Diantaranya adalah:
1. Media
Audio (al-wasail al-sam’iyah)
2. Media
Visual (al-wasail al-bashariyyah)
3. Media
Audio Visual (al-wasail al-sam’iyyah
al-bashariyyah)
4. Media
Interaktif atau multimedia pembelajaran interaktif.
5. Media
berbasis web.
Berdasarkan pengembangan
teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok,
yaitu:
1. Teknologi
Cetak. Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku
dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanik atau
fotografis.
2. Teknologi
Audio-Visual. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanik dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual. Seperti proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual
yang lebar.
3. Teknologi
Berbasis Komputer. Adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Media ini menyimpan
materi/informasi dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.
4. Teknologi
Gabungan. Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
B. Karakteristik Media Pembelajaran
Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun non
fisik. Masing-masing media melekat pada setiap jenis media tersebut.[18]
Munandhi membagi media menjadi empat macam, yaitu suara (audio), media bentuk
visual, media audio visual dan multimedia.[19]
1.
Media
Audio
Media Audio
Menurut sadiman adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan
dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau
bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut sudjana dan Rivai media audio
untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita
suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar – mengajar.[20]
Karakteristik
media pembelajaran yang menjadi fokus pembahasan adalah karakteristik
berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indera pendengaran.
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata)
maupun nonverbal (bunyi-bunyiian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam,
musik, dll). Karakteristik lainnya akan diuraikan dengan menjelaskan kelebihan
dan kekurangannya. Adapun kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:
a) Mampu
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang
luas.
b) Mampu
mengembangkan daya imajinasi pendengar,
c) Mampu
memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari
kata/bunyi itu.
d) Sangat
tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa, laboratorium bahasa tidak lepas
dari media ini terutama untuk melatih listening.
e) Mampu
mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar (back sound)
dan efek suara (sound effect)
f) Dapat
menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru-guru atau
orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga tema yang
dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu
dilengkapi hasil-hasil observasi dan penelitian,
g) Dapat
mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan
pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas, sehingga media audio
memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan demikian dapat
memberikan suasan kesegaran (immediciacy) pada sebagian besar topik yang
dibahas.
Di samping
kelebihan-kelebihan di atas, media audio pun memiliki keterbatasan atau
kekurangan. Kekurangan media audio yang mencolok adalah sifat komunikasinya
hanya satu arah (one way communication). Di samping itu, penyajian
dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari kelima indera kita
mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang belajar.[21]
Program audio
mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan
afektif.
a) Tujuan
kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan atau
pembedaan rangsang audio yang relevan.
b) Tujuan
psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal.
c) Tujuan
afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara
narrator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh yang baik dari teknik
ini.
Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan pada saat kita akan membuat program naskah audio yaitu
pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak hanya bagi
satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu. Bahasa yang digunakan
menggunakan bahasa yang sudah dikenal umum dan mudah dimengerti. Musik, ada
beberapa jenis musik yang digunakan dalam program audio:
a) Musik
tema adalah musik yang menggambarkan watak/situasi tertentu suatu program.
b) Musik
transisi adalah musik penghubung dua adegan.
c) Musik
latar adalah musik yang digunakan untuk mengiringi percakapan atau pembacaan
teks, yakni sebagai pemberi variasi, memberi tekanan, memberikan nuansa dan
yang terpenting menggugah emosi pendengaran.
d) Musik
suara adalah musik yang digunakan untuk memberi tekana atau kejutan dalam waktu
yang sangat singkat dan pada waktu yang tepat.
e) Daya
konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit dan
untuk anak-anak 15 s/d 25 menit.
Di dalam
penulisa naskah program audio sering menggunakan beberapa istilah yaitu Announcer
(ANN), Narator (NAR), Musik (background, suasana, tema, transisi, bridge),
Sound effect (FX), Fade in, Fade out,
Off mike, Cross fade, Musik : in – up – down – out, Musik : in – up – down –
under.
Media Audio
terdapat beberapa jenis peralatan media audio yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran, yaitu :
a. Phonograph
(Gramaphone)
Alat rekam ini
menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian
dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami
perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam
suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan
lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang
besar.Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita
dan lain-lain.
b. Open
Reel Tapes
Kelebihan
program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas
suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset.Open Reel Tape Recorder ini,
ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem
stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.
c. Cassette
Tape Recorder.
Perekam kaset
audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat.Untuk berbagai keperluan
maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah,
normal dan metal.Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas
pita kaset normal. Kelebihan dari cassette tape recorder yakni memiliki fungsi ganda
yang efektif, cepat dan praktis, dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi
suara, digunakan sewaktu-waktu, mudah diperbanyak/direproduksi, mudah
menggunakan. Sedangkan keterbatasannya adalah rekaman hanya memberikan konsumsi
suara saja, komunikasi hanya satu arah saja, pita kaset suara memiliki kekuatan
terbatas,tidak memiliki jangkauan yang luas.
d. Compact
Disc (CD)
Inovasi secara
revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya
compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser.Compact
Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk
menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk
digunakan sebagai alat penyimpan data
yang dikenal sebagai CD-ROM. Beberapa kelebihan CD, yaitu dibandingkan
dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameternya, CD dapat tahan dalam
penggunaan berulang, Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara
gangguan permukaan yang sering terjadi, Mutu suara dapat diperbaiki karena
musik direkam secara digital.
e. Radio
Radio adalah
satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara
dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio
mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan
informasi.Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai
media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh.Penggunaan
radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini
disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas. [22]
f. MP3
Mp3 merupakan salah satu bentuk
(format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat ini.
Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, mp3 juga memberikan kualitas suara
yang lebih bagus jika dibandingka dengan CD audio. Alat untuk memutar mp3
adalah mp3 player. Selain itu mp3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah
salah satu merek dari seranagkaian alat pemutar media digital yang dirancang,
dikembangkan, dan dipasarkan oleh Apple computer.
g. Audio digital (WAV)
WAV atau waveform audio format,
merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan
dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. Perangkat yang diperluhkan untuk memutar
WAV salah satunya adalah iPod.[23]
2.
Media
Visual
Media
visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis
pesan yang dimuat dalam media visual yakni pesan verbal dan nonverbal. Menurut Daryanto media visual artinya semua alat peraga yang
digunakan dalam proses belajar yang bias dinikmati lewat panca indera mata.[24]
Secara garis besar unsur-unsur yang derdapat pada media visual terdiri atas
garis, bentuk, warna dan tekstur.
Karakteristik
media visual suatu hal yang harus diperhatikan dalam penentuan media
pembelajaran yang akan digunakan, karena suatu pemelihan media pembelajaran
yang tepat adalah media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dari
situasi belajar tersebut sehingga kita perlu mengetahui apa karakteristik dari
media visual. Dalam media visual karakteristiknya terdepat pesan visual,
penyalur pesan visual verbal, nonverbal dan grafis serta benda asli dan benda
tiruan.
1) Pesan
Visual
a. Gambar
Gambar secara
garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan dan photo. Pertama,
sketsa atau bisa disebut juga sebagai gambar garis (stick figure), yakni
gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu
objek tanpa detail. Kedua, lukisan merupakan gambar hasil representasi
simbolis dan artistik seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga,
photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi. Gambar merupakan media visual yang penting dan
mudah didaptkan, dikatakan penting karena pesan visual yang ada pada gambar
dapat menggantikan kata verbal, mengkonkrtikan yang abstak, dan mengatasi
pemgamatan manusia. Karakteristik media visal yang pesan visualnya berupa
gambar dapat membuat orang menangkap ide atau informasi yang terkandung di
dalamnya dengan jelas dan kekuatan gambar terletak pada kenyataan bahwa
sebagian besar orang pada dasarnya pemikir visual.
b. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan grafis,
titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data
kuantitatif.Grafik sebagai penyajian kembali data yang berupa angka-angka
dalam bentuk visual simbolis.Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan
atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan.[25]
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif
secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau
peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Sebagai media
pendidikan yang baik, media grafik harus mampu memenuhi beberapa
kriteria-kriteria, diantaranya[26]
adalah jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas, hanya menyajikan satu ide setiap
grafik, ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya, warna yang
digunakan kontras dan harmonis, berjudul dan ringkas, sederhana (simplicity),
mudah dibaca (legibility), praktis, mudah (manageability), menggambarkan
kenyataan (realisme), menarik (attractiveness), Jelas dan tak memerlukan
informasi tambahan (appropriateness). Ada beberapa jenis grafik yang dapat kita
gunakan diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang
(bargraphs), grafik lengkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial
graphs).[27]
c. Diagram
Sebagai
suatu gambar yang sedrhana yang menggunkan garis-garis dan simbol-simbol,
diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.
Diagram menunjukan hubungan yang ada antara komponen dan sifat-sifat proses yang
ada disitu. Kriteria diagram yang baik untuk dijadkan sebagai media
pembelajaran adalah sebagai berikut : a) Benar, digambar rapi, diberi titel,
label dan penjelasan-penjelasan yang perlu. b) Cukup besar dan ditempatkan
secara strategis dan c) Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum
yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah. Diagram sering juga digunakan
untuk menerangkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan
satu bagian dengan bagaian yang lain
d. Bagan
Suatu media pengajaran
yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual,
untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek,
lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan
disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau
hubunganhubungan penting.
Seperti
halnya media grafis yang lain, Bagan atau chart termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit
bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga
mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Sebagai
media yang baik, bagan harusla dapat dimengerti anak,
sederhana dan lugas, tidak rumit dan
berbelit-belit dan diganti pada waktu
tertentu agar selain tetap termasa juga tak kehilangan daya tarik. Secara garis
besar began ini terbagi atas empat macam, yakni began organisasi, began arus,
began pohon dan began proses.
e. Peta
Peta
adalah gambar permukaan bumi atau sebagian daripadanya. Sebenarnya peta bisa
disebut juga sabagai began. Secara langsung atau tidak langsung peta
mengungkapkan sangat banyak informasi seperti lokasi suatu daerah, luasnya dan
bentuknya dll. Peta dan
globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Alasan kenapa peta dipakai
sebagai media dalam pembelajaran yaitu memungkinkan siswa mengerti tentang
suatu posisi daerah, dapat merangsang minat siswa terhadap penduduk dan
pengaruh- pengaruh geografis dan memungkinkan siswa memperoleh gamabaran
tentangimigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tunbuhan dan kehidupan hewan
serta bentuk muka bumi sebenarnya.[28]
2) Penyalur pesan visual verbal, nonverbal dan grafis.
a. Buku dan Modul
Buku
adalah media pembelajaran yang dijadikan sebagai sumber belajar yang dibuat
untuk keperluan umum. Dilihat dari segi penyajian pesannya, buku cenderung
informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang
luas dan umum. Oleh karena itu proses komunikasi yang berlangsung menjadi satu
arah dan pembacanya cenderung pasif.
Modul
merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara
mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain dan dirancang untuk
sistem pembelajaran mandiri.
b. Komik
Komik
merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh
sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media informatif dan edukatif [29].
Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun dan
memilki urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara
ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi ia dilengkapi dengan bahasa verbal dan
nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan dimaksud.
c. Majalah dan Jurnal
Majalah
adalah media yang memberikan pesan/ informasi yang secara actual, dalam konteks
pendidikan disekoah, untuk memacu kreativitas para siswa dan menampilkan media
berupa media cetak yang menarik. Disamping itu jurnal pun dapat mendukung
terciptanya lingkungan belajar yang kreatif dan tidak membosankan, tugas utama
jurnal adalah memuat hasil pemikiran dan penelitian dari sivitas akademika
sebuah lembaga pendidikan.
d. Poster
Poster
merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan
informasi tentang satu atau dua ide pokok. Poster hendaknya dibuat dengan
gambar dekoratif dan huruf yang jelas.
Poster
tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu
pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang untuk membeli produk baru darei
sesuatu perusahaan, untuk mengikuti program keluarga berencana atau untuk
menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster. Kriteria poster yang baik
hendaklah,sederhana, menyajikan satu ide dan untuk mencapai suatu tujuan yang
pokok, berwarna, slogannya ringkas dan jitu, tulisannya jelas, motif dan disain
bervariasi.
e. Papan visual
Papan
visual adalah penyalur pesan yang bisa berupa pesan visual. Papan adalah media
yang sering ada dalam kelas pembelajaran, papan visual ini memilki banyak
beberapa ragam yakni papan tulis, papan magnetik, papan lembar balik, papan
bulletin, papan flannel, papan peragaan atau papan display.
3) Benda asli atau benda tiruan (model)
Benda
asli adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik
sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Kemudian benda tiruan
adalah wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda
yang sesungguhnya.Penggunaan model atau prototype dalam pembelajaran untuk
mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realita, baik keterbatasan karena
alasan biaya maupun karena sulit dijangkau.Misalnya, untuk mempelajari letak
geografis di planet bumi diperlukan model berupa globe.
Dari
pemaparan diatas kita bisa melihat karakteristik media visual dari pesan visual
nya, penyalur media visual yang berupa verbal, non verbal dan grafis serta
karakteristik dari benda yang digunakan sebagai media pembelajaran.
3.
Media Audio Visual
Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.[30]
Menurut
Arsyad mengemukakan bahwa media audio visual memiliki karakteristik sebagai
berikut. a. Mereka biasanya bersifat linear. b. Mereka biasanya menyajikan
visual yang dinamis. c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh perancang/pembuatnya. d. Mereka merupakan gambaran fisik dari
gagasan real atau abstrak. e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis
behaviorisme dan kognitif. f. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan
tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.[31]
Adapun
macam-macam media audiovisual seperti film gerak bersuara, video dan televisi,
berikut karakteristik dari macam- macam media audiovisual.
1)
Film
Gerak Bersuara
a.
Karakteristik
Film
Media audiovisual ini dapat dibagi menjadi dua jenis.
Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit,
dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara,
televisi, dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni
apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya bila
diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam
satu waktu atau satu proses pembelajaran.
Film adalah alat yang ampuh sekali di tangan orang yang
mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu maksud terutama sekali terhadap
masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang memang lebih banyak menggunakan
aspek emosinya dibanding aspek rasionalitasnya.
Dilihat dari indera yang terlibat, film adalah alat
komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Manfaat dan
karakteristik lainnya dari media film dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran, diantaranya adalah:
a)
Mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu
b)
Mampu
menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang
singkat.
c)
Film
dapat membawa anak dari satu negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa
yang satu ke masa yang lain.
d)
Film
yang dapat diulangi bila perlu menambah kejelasan
e)
Pesan
yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
f)
Mengembangkan
pikiran dan pendapat para siswa
g)
Mengembangkan
imajinasi peserta didik
h)
Memperjelas
hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik
i)
Sangat
kuat memengaruhi emosi seseorang
j)
Film
sangat baik menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu keterampilan,
dan lain-lain.
k)
Semua
peserta didik dapat belajar dari film, baik yang pandai maupun yang kurang
pandai.
l)
Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar
Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, ia pun tidak
lepas dari kelemahannya. Sama dengan media visual dan media audio, media
audiovisual terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembang
materi tersebut. Di samping itu, pemanfaatan film untuk pendidikan dan
pembelajaran, di negara kita ini masih sangat sedikit, karena memang film
dianggap memakan biaya tinggi.
2)
Karakteristik
Video
Karakteristik video banyak kemiripannya dengan media
film, di antarannya adalah:
a)
Mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu.
b)
Video
dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
c)
Pesan
yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
d)
Mengembangkan
pikiran dan pendapat para siswa.
e)
Mengembangkan
imajinasi peserta didik.
f)
Memperjelas
hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.
g)
Sangat
kuat memengaruhi emosi seseorang.
h)
Sangat
baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang
sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan siswa.
i)
Semua
peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang
pandai.
j)
Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar.
k)
Dengan
video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.
Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, ia pun tidak
lepas dari kelemahannya, yakni media ini terlalu menekankan pentingnya materi
ketimbang proses pengembang materi tersebut. Dilihat dari ketersediaannya,
masih sedikit sekali video di pasaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
disekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan waktu dan biaya
yang cukup banyak.
3)
Karakteristik
Televisi
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat
didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai
radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat
memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi
adegan disertai komentar penyiarnya.
Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa
keuntungan antara lain:
a)
Bersifat
langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
b)
Memperluas
tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
c)
Dapat
menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
d)
Dapat
mempertunjukkan banyak hal dan banyak seg.. yang beraneka ragam.
e)
Banyak
mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
f)
Menarik
minat anak.
g)
Dapat
melatih guru, baik dalam pre-service maupun inservice training.
h)
Masyarakat
diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap
sekolah.
Adapun kelemahan-kelemahan TV sebagai media pengajaran,
sama halnya yang terjadi pada film, yakni TV terlalu menekankan pentingnya
materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. Kekurangan lainnya, yang
mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
Apabila pembelajaran melalui televisi dilakukan
dengan cara siaran langsung, maka yang
pasti akan terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran
pembelajaran di televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah. Dari sifatnya
yang sentralistik ini, guru di sekolah
sulit untuk mengontrol proses penyampaian pesannya.
4.
Multimedia
Multimedia
adalah Media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Menurut
Turban, Multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi dari komputer dan video.
Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat
berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar[32].
Multimedia
terbagi dua kategori: Multimedia linear, dan Multimedia interaktif. Multimedia
linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun
yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial
(berurutan), contohnya televisi dan film. Sedangkan Multimedia interaktif
adalah Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
alat pengontrol seperti berbasis komputer yang dapat dioperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh Multimedia interaktif adalah: Multimedia pembelajaran
interaktif, aplikasi game, dll.
Karakteristik
multimedia pembelajaran adalah memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual. Bersifat
interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang
lain.
Selain
memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya
memenuhi fungsi sebagai berikut: a) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya
dan sesering mungkin. b) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. c) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu
urutan yang koheren dan terkendalikan. d) Mampu memberikan kesempatan adanya
partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan,
keputusan, percobaan dan lain-lain.[33]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Media pembelajaran adalah media
pembelajaran sebagai alat bantu mengajar dengan desain yang disesuaikan untuk
menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dengan efektif dan efisien.
Kedudukan nya sebagai peran penting yang
mempengaruhi kemampuan guru dalam memilih dan mendesain media yang sesuai KBM.
Fungsi Media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau untuk
menunjang keberhasilan pembelajaran
karena guru dapat mudah untuk menuntaskan materi pembelajaran dan siswa
juga dapat dengan mudah memahami secara jelas materi pembelajaran yang
disampaikan guru.
2. Karakteristik media pembelajaran sesuai dengan jenisnya yaitu:
Media
visual, yaitu jenis media yang
digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan peserta didik semata-mata,
sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat tergantung
pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi,
peta, foto, alam sekitar dan sebagainya.
Media
audio adalah jenis media
yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera
pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah
dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran.
Media
audio-visual, adalah jenis
media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan.
Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa
pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun
pendengaran.
Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk
merangsang semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia
lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK
dan komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo. R.D. (2004). Optimalisasi
Media Pembelajaran. Jakarta : Indonesia PT Grasindo.
Arif. (1990) . Media
Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Azhar Arsyad. (2007). Media
Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Efraim Turban et al. Introduction
to Information Technology. 2nd Edition.John
Miarso Yusuf Hadi.
(2011). Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Munadi Yudhi. (2008). Media
Pembelajaran. sebuah pendekatan baru. Ciputat: Gaung Persada Press.
Musfiqon. (2012). Pengembangan
media dan sumber pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Rahadi. A (2003) . Media
Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sadiman Arief. R. Raharjo dkk. (2008).Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
http://aliakaluri.blogspot.co.id/2017/05/karakteristik-media-visual-dan-jenis.html
http://belajarpsikologi.com/klasifikasi-media-pembelajaran/
http://fatma-waty.blogspot.co.id/2012/12/karakteristik-media-audio.html
http://irmaindri81.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-audio-dalam
pembelajaran.html
http://irmaindri81.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-audio-dalam- pembelajaran.html
http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
https://teknologipendidikan4ablog.wordpress.com/2016/04/19/pengertian-media- audio-visual-dalam-pembelajaran-teknologi-pendidikan/
[1] Munadi, Media Pembelajaran: Studi Pendekatan Baru, (Ciputat : Gaung
Persada Press, 2008), h. 6.
[2] Ibid.h.26-27
[3]Yudhi
Munadi. Media Pembelajaran, sebuah pendekatan baru. (Ciputat: Gaung Persada
Press.2008). h 8.
[6] Yusuf
Hadi Miarso. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2011) h. 458
[8] Ibid.h.37
[9] Ibid.h.33
[10] Ibid.h.33
[11] Ibid,h.34
[12] Ibid.h.34
[13] Ibid.h.35
[15] Media
Pembelajaran, (Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 17
[16] Azhar Arsyad, Media
Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007),
h.27
[17]
http://belajarpsikologi.com/klasifikasi-media-pembelajaran/
[18]
Musfiqon,Pengembangan media dan sumber pembelajaran (PT Prestasi Pustakarya
Jakarta 2012), h.70
[20]
http://irmaindri81.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-audio-dalam-pembelajaran.html
[22]
http://fatma-waty.blogspot.co.id/2012/12/karakteristik-media-audio.html
[23]
http://irmaindri81.blogspot.co.id/2015/12/makalah-media-audio-dalam-pembelajaran.html
[24]
http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
[25]
http://variansmakalah.blogspot.co.id/2015/06/media-visual.html
[27]
http://aliakaluri.blogspot.co.id/2017/05/karakteristik-media-visual-dan-jenis.html
[30]
https://teknologipendidikan4ablog.wordpress.com/2016/04/19/pengertian-media-audio-visual-dalam-pembelajaran-teknologi-pendidikan/
[32] Efraim
Turban et al. Introduction to Information Technology, 2nd Edition.(John
Wiley & Sons, Inc., USA. 2003)
H.32.
[33]
http://stmemey.blogspot.co.id/2012/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar